Kamis, 07 Maret 2013

Drama 'sedikit' komedi "Harry Putter Mau kurus


Harry Putter Mau Kurus
        Di suatu siang di sekolah sihir Yoghurt, ada seorang sisa bernama Harry Putter. Dia bertubuh gembul. Ia sedang menikmati makan siangnya di taman sekolah sambil memandangi foto yang dipegangnya.
Harry Putter  : (makan sambil melamun) “Andai saja wajah dan tubuhku setampan   dan sebagus dia.”
          Tiba-tiba datang sahabat karibnya, Lemon Tea.
Lemon Tea  : (menepuk punggung Harry Putter) “Hai dut, ngapain kamu disini?”
Harry Putter : (menyembunyikan foto) “ dat.... dut.... dat.... dut.... Aku ini nggak gendut tapi LEBAR....”
Lemon Tea : “Sama aja kali!”
          Satu lagi sahabat Harry, Roll. Ia mempunyai hobi yang sama dengan Harry putter, yaitu sama-sama doyan makan.
Roll  : (membawa setumpuk snack) “e.... e.... e...!”
Lemon Tea : “Buset dah, banyak banget tuh snack?”
Roll  : “Jangan ngomong aja dong, bantuin kanapa?”
Harry Putter : (menghampiri Roll, membantu membawakan snack)
Lemon Tea : “Buat siapa aja nih?” (mangambil salah satu snack Roll)
Roll  : “Buat aku semua lah, emangnya buat siapa lagi?”
Lemon Tea : “Huh..... kirain bagi-bagi!” (melempar snack yang di pegangnya)
Harry Putter : “Kamu kok bisa tetep kurus meski makanmu banyak Roll?”
Roll  : (berpikir) “em..... nggak tau juga sih, udah dari sononya kali.” (membuka snack)
Harry Putter : (menundukkan kepala)
Lemon Tea : (menepuk punggung Harry) “Kamu kenapa dut?”
Harry putter : (menggelengkan kepala)
Roll  : (berhenti makan) “Kamu kenapa dut? Maaf deh kalo tadi perkataanku menyakitimu.”
Harry putter : (mengeluarkan foto) “aku ingin seperti dia!” (mengankat kepala)
Lemon Tea : (mengambil foto) “siapa ini? Hah......” (teriak)
Roll  : “kenapa? Kok histeris gitu ngeliatin fotonya?”
Lemon Tea  : “ini kan fotonya Siwon Super Junior.” (menunjukkan ke arah Roll)
Harry Putter : “Ya. Aku ingin seperti Siwon Super Junior. Kalian bisa bantu nggak?”
Lemon Tea & Roll : (diam)
          Tiba-tiba saja musuh Harry, Lemon Tea, dan Roll yaitu Oranges Float dan Ice Blue datang.
Oranges Float : (melipat kedua tangannya) “Mana mungkin kamu bisa seperti Siwon Super Junior? Kayak mimpi di siang bolongntau nggak.”
Ice Blue : “kalau emang udah gendut, ya gendut aja kali, nggak usah pingin kayak Siwon Super Junior.” (cekikikan bersama Oranges Float)
Roll  : (berdiri dan memasang tampang marah) “Heh...... gangguin orang aja kerjaannya! Nggak liat nih orang lagi pada makan . udah mendingan kalian berdua pergi aja sana.”
Oranges Float : “biasa aja kalingomongnya, kita juga nggak akan lama-lama disini. Asal kalian tau aja, kalian tuh nggak selevel sama kita berdua.” (pergi meninggalkan Harry, Lemon, dan Roll)
Ice Blue : “Dah....”
Roll  : (duduk) “Ah..... aku benci sama kedua orang itu.”
Harry Putter : “ Udah biarin aja, kalo kamu meladeni mereka, mereka akan terus menggangu kita.”
Lemon Tea : “Betul tuh kata Harry. Oh ya aku ingat di perpusatakaan ada buku yang bisa mengubahmu seperti Siwon.”
Harry putter : “yang bener?”
Roll  : “Ya, yang bener Lemon Tea?”
Lemon Tea : “Iya. Besok kita ketemu di perpus jam 9.”
          Ke esokan harinya mereka berkumpul di depan perpustakaan. Tapi sebelumnya hanya ada Harry dan Lemon Tea yang telah berada disana.
Lemon Tea : “Haduh...... si Roll kemana sih? Lama banget nyampenya.”
Harry Putter : “Dia kan emang rajanya ngaret. Eh maksud aku ratunya ngaret.”
Roll  : (berlari menuju Lemon Tea dan Harry) “maaf semua,” (ngos-ngosan) “aku telat bangaet ya?”
Lemon Tea : “ya. TELAT BANGET. Kita kan janjinya jam 9, kamu datengnya jam 10 gimana sih?”
Roll  : “ya maaf deh, tongkat sihirku hilang tadi. Tapi sekarang udah ketemu, (mengeluarkan tongkat) tada.....!”
Harry Putter : “ya udah, mending sekarang kita masuk aja.”
          Mereka masuk ke dalam perpustakaan. Disana banyak sekali buku mantra sihir, sejarah sihir, sampai peta sihir pun ada. Ada seorang penjaga perpustakaan yang sangat judes bernama Miss. Lucida.
Miss Lucida : (menyodorkan sebuah buku) “Silahkan tanda tangan disini!” (semua tanda tangan)
Lemon Tea : “permisi Miss Lucida, kami ingin mencari buku seribu mantra. Apakah ada di perpustakaan ini?”
Miss Lucida : (mendelik) “hah.... ini adalah perpustakaan terlengkap di sekolah ini. Semua yang kalian ingin ketahui, semua ada disini.”
Roll  : (berbisik kepada Lemon Tea) “wah....enak dong kita, jadi gak usah ribet-ribet.”
Miss Lucida : “tapi buku seribu mantra itu ada banyak cabangnya. Ngomong-ngomong buku mantra macam apa yang kalian cari?”
Lemon Tea : (berpikir) “em.... em.... em.... apa ya? Ah... kesehatan.”
Miss Lucida : (meninggalkan mereka bertiga)
          Beberapa saat kemudian Miss Lucida datang. Ditangannya ada sebuah gulungan kertas. Lalu gulungan itu ditaruh diatas meja.
Harry Putter : “apa itu.... (menunjuk) Miss Lucida?”
Miss Lucida : “ini adalah peta dimana kalian dapat menukan buku itu.”
Roll  : “katanya perpustakaan kita lengkap? Tapi kita harus mencari dulu dimana bukunya?”
Miss Lucida : “sst.... kalian bisa jaga rahasia kan?”
Harry, Lemon,& Roll : (mengangguk)
Miss Lucida : “buku itu telah dicuri oleh seorang penyihir jahat bernama Pipiyot cielatujahat telkejamdiceluludunia.”
Roll  : “widih.... panjang banget namanya?”
Miss Lucida : “jika kalian ingin mendapatkan buku itu kamu harus mengambil 2 kelereng biru.”
Harry Putter : “2 kelereng biru?”
Miss Lucida : “iya, satu kelereng untuk membunuh Pipiyot, satu lagi untuk membuka buku itu.”
Lemon Tea : “apa Miss tau dimana salah satu kelereng itu?”
Miss Lucida : “kelereng biru untuk membunuh Pipiyot ada di tangan Oranges float dan ice blue.”
Roll  : “kok, bisa ada di tangan mereka berdua sih?”
Miss Lucida : “orang tua mereka pernah mendapatkannya dari hutan terlarang tempat Pipiyot tinggal untuk melindungi anaknya.”
Harry Putter : “lalu, kelereng biru yang satunya ada dimana? Yang untuk membuka buku?”
Miss Lucida : “kalo yang itu, selalu ada di kantong bajunya. Dia selalu mengantongi kelereng itu.”
Roll  : “kok Miss Lucida bisa tau?”
Miss Lucida : “aku punya seorang mata-mata di hutan terlarang tempat Pipiyot tinggal.”
Roll  : “kenapa nggak diambil aja sama Miss Lucida? Jadikan kita ngga usah nyari-nyari kesana.”
Miss Lucida : (kesal) ya sudah kalau kalian tidak berminat.” (mengambil gulungan diatas meja)
Lemon tea : “ah.... kita berminat kok Miss.” (meminta gulungannya)
Harry Putter : “maafkan teman kami Miss, dia emang begitu orangnya.”
Miss Lucida : (memberi gulungan itu) “baiklah, tapi kalian harus hati-hati dengan Pipiyot, dia itu mempunyai kekuatan yang sangat besar. Sebelum kalian melemparkan kelereng biru yang pertama, kalian harus adu kekuatan dengan Pipiyot itu.”
Roll  : (kesal) “untuk apa melakukan itu? Hanya buang-buang tenaga aja.”
Miss Lucida : “agar kekuatannya cepat terkuras. Maka kalian akan dengan mudah membunuhnya.”
Harry Putter : “baiklah Miss Lucida. Terimakasih atas bantuannya. Kami permisi pulang dulu.”
Miss Lucida : “baiklah, kalian harus berhati-hati.”
          Akhirnya Harry Putter dan kedua temannya meninggalkan perpustakaan.
Roll  : “terus rencana kita sekarang apa?”
Lemon Tea : “kita harus menemui Oranges Float dan Ice Blue, sekarang juga.”
          Mereka mencari Oranges Float dan Ice Blue saat itu juga. Mereka ingin cepat-cepat menemukan buku itu. Karna mereka ingin Harry Putter tidak di ejek-ejek lagi oleh teman-temannya. Tak lama kemudian, mereka menemukan Oranges dan Ice sedang duduk di bangku taman sekolahnya.
Roll : “hai Oranges, hai Ice blue.”
Keduanya : (menatap Roll dengan tatapan aneh)
Ice Blue : “ada apa ya? Tumben banget nyapa kita berdua? Kemarin aja ngusir kita, sekarang kok nyamperin kita?”
Oranges Float : “ya, aneh bangetkan?”
Lemon Tea : “kita boleh minta tolong nggak?”
Ice Blue : “minta tolong apa?” (agak judes)
Harry Putter : “kami boleh minta kelereng birumu?” (bertanya pada Oranges Float)
Oranges Float : (kaget) “apa? Nggak bisa. Kita emang suka ngejailin kalian. Tapi bisa nggak, kalian nggak minta hal itu. Itu sangat berarti buat aku.”
Roll  : (berbisik ke lemon Tea) “gimana dong nih?”
Lemon Tea : “em.... maaf ya, kita butuh itu untuk menaklukan Pipiyot.”
Ice Blue : “pipiyot?” (bingung)
Lemon Tea : “ya, dia mencuri salah satu buku perpustakaan kita. Dia mungkin akan melakukan hal-hal yang buruk.”
Oranges Float : “tidak mungkin.”
Roll  : “ya memang itu kenyataannya.”
Harry Putter : “jadi, bagaimana?”
Ice Blue : “buku apa memangnya?”
Lemon Tea : “buku seribu mantra, jenisnya aku nggak tau.”
Oranges Float : “baiklah, aku akan berikan kelereng itu. Tapi....”
Harry Putter : “tapi apa?”
Oranges Float : “kita ikut bersama kalian.” (melirik ke arah Ice Blue)
Lemon Tea : “baiklah kalau itu yang kamu inginkan.”
          Setelah pelajaran sekolah usai. Mereka berkumpul di depan gerbang sekolah. Meski masih menjadi penyihir muda, mereka sudah mahir menggunakan kekuatan sihir mereka.
Harry Putter : “kalian sudah siap?”
(semua menganguk)
Roll  : “Let’s go!”
          Tak berapa lama mereka sudah sampai di depan hutan terlarang itu.
Lemon Tea : (membuka peta) “menurut peta kita harus mencari sebuah pohon besar di tengah hutan.”
Ice Blue : “aku tau arah menuju kesana. Ayo teman-teman.”
          Mereka memasuki hutan dengan semangat. Ternyata di hutan terlarang itu tumbuh indah sekali. Banyak tumbuhan aneh tapi menarik disana. Tak berapa lama kemudian mereka sudah sampai di pohon besar itu. Mereka melihat seorang nenek yang membelakangi mereka, ternyata itu adalah Pipiyot. Di depannya ada sebuah buku tebal yang sepertinya adalah buku seribu mantra.
Pipiyot : (tertawa) “sedang apa kalian disini bocah ingusan?”
Roll  : “kami ingin mengambil buku seribu mantra yang kamu curi dari sekolah kami!”
Pipiyot : “benarkah itu? berarti kalian akan melawanku?” (tertawa)
Harry Putter : “kami tidak akan melawanmu, jika kau memberika buku itu kepada kami.”
Pipiyot : “jangan mimpi kalian. Aku sudah bersusah payah mengambil buku ini.”
Lemon Tea : “kalau begitu terima ini.                                                             .”
Pipiyot : (memiringkan tubuhnya) “eits... nggak kena. Jadi kalian benar-benar ingin melawanku baiklah kalo begitu,                                                            .”
(semua merunduk)
Roll  : “dasar kau penyhir jelek, rasakan ini.                                                .”
Pipiyot : “oh... berani juga kau.                                                                   .”
Lemon tea : “ah tidak..... tanganku terkena sihirnya, aku tidak bisa menggerakkannya.”
Pipiyot : “ha.... ha... ha.... bagaimana? Apa kalian akan terus melawanku.”
Harry Putter : “tentu saja tidak Pipiyot, Oranges kelerengnya!”
Oranges Float : “tangkap Harry.”
Harry Putter : “demi teman-teman ku, demi keinginanku ingin seperti Siwon Super Junior, aku perintahkan hancurkan dia,                                             .” (dilempar)
Pipiyot : “ah...... tidak.” (jatuh ke tanah)
Lemon Tea : “Roll cepat ambil kelereng satunya.”
Roll : (mengangguk lalu berlari mendekati Pipiyot) “aku dapat.”
Harry Putter : (Mengambil bukunya) “ini dia yang kita cari.”
Oranges Float : “hah? Buku kesehatan? Kirain buku penting. Tau gitu nggak aku kasih aja kelerengnya.”
Lemon Tea : “maaf deh Oranges, tapi kalo kamu mau di situ ada mantra awet muda loh?”
Oranges Float : “yang bener? Yau deh nggak apa-apa. Yang penting ada gantinya.” (tersenyum lebar)
Ice Blue : “di buka dong bukunya.”
Roll  : “gimana caranya?”
Lemon Tea : “putar saja kelereng biru itu diatas bukunya.”
Roll  : (memutarkan kelereng biru itu) “terbuka.”
Harry Putter : “cepat cari Roll.” (nggak sabar)
Beberapa saat kemudian.......
Roll  : “ini Harry, udah ketemu.” (memberikan bukunya pada harry)
Harry Putter : (dibaca perlahan) “aku pingin kurus, punya badan seksi dan terurus. Aku pingin kurus, badan sick pack tanpa selulit dan mulus. Cingciripit tulang bajing kajepit, si cepot mawa runtah, si cepot jelema edan.”
Lemon tea : “bisa nggak Harry?”
Harry putter : (menganguk) “aku pingin kurus, punya badan seksi dan terurus. Aku pingin kurus, punya badan sick pack tanpa selulit dan mulus. Cingciripit tulang bajing kajepit. Si cepot mawa runtah, si cepot jelema edan.” (menunjuk ke arah dirinya sendiri)
Harry Putter : “kok nggak ada perubahan sih?” (bingung)
Roll : (mengambil bukunya) “disini tertulis, Catatan : mantra akan berhasil, jika di barengi dengan diet yang maksimal.” (melihat ke arah Harry)
Oranges Float : “pertanyaannya, kamu sudah diet dengan maksimal belum?”
Harry Putter : (menggelengkan kepalanya lalu menunduk)
Lemon tea : “yah, itu sama aja kamu harus diet dulu baru mantra itu bisa berfungsi.” (semuanya tertawa)
          Harry hanya menundukkan kepalanya karna malu.