Harry
Putter Mau Kurus
Di suatu siang di sekolah sihir Yoghurt, ada
seorang sisa bernama Harry Putter. Dia bertubuh gembul. Ia sedang menikmati
makan siangnya di taman sekolah sambil memandangi foto yang dipegangnya.
Harry
Putter : (makan sambil melamun) “Andai saja wajah dan tubuhku setampan dan sebagus dia.”
Tiba-tiba datang sahabat karibnya, Lemon Tea.
Lemon Tea : (menepuk
punggung Harry Putter) “Hai dut, ngapain kamu disini?”
Harry
Putter : (menyembunyikan foto)
“ dat.... dut.... dat.... dut.... Aku ini nggak gendut tapi LEBAR....”
Lemon Tea : “Sama
aja kali!”
Satu lagi sahabat Harry, Roll. Ia mempunyai
hobi yang sama dengan Harry putter, yaitu sama-sama doyan makan.
Roll : (membawa
setumpuk snack) “e.... e.... e...!”
Lemon Tea : “Buset
dah, banyak banget tuh snack?”
Roll : “Jangan ngomong aja dong, bantuin kanapa?”
Harry
Putter : (menghampiri Roll,
membantu membawakan snack)
Lemon Tea : “Buat
siapa aja nih?” (mangambil salah satu
snack Roll)
Roll : “Buat aku semua lah, emangnya buat siapa
lagi?”
Lemon Tea :
“Huh..... kirain bagi-bagi!” (melempar
snack yang di pegangnya)
Harry
Putter : “Kamu kok bisa tetep kurus meski makanmu banyak Roll?”
Roll : (berpikir)
“em..... nggak tau juga sih, udah dari sononya kali.” (membuka snack)
Harry
Putter : (menundukkan kepala)
Lemon Tea : (menepuk punggung Harry) “Kamu kenapa
dut?”
Harry
putter : (menggelengkan
kepala)
Roll : (berhenti
makan) “Kamu kenapa dut? Maaf deh kalo tadi perkataanku menyakitimu.”
Harry
putter : (mengeluarkan foto) “aku
ingin seperti dia!” (mengankat kepala)
Lemon Tea : (mengambil foto) “siapa ini? Hah......” (teriak)
Roll : “kenapa? Kok histeris gitu ngeliatin
fotonya?”
Lemon Tea : “ini kan fotonya Siwon Super Junior.” (menunjukkan ke arah Roll)
Harry
Putter : “Ya. Aku ingin seperti Siwon Super Junior. Kalian bisa
bantu nggak?”
Lemon Tea
& Roll : (diam)
Tiba-tiba saja musuh Harry, Lemon Tea, dan
Roll yaitu Oranges Float dan Ice Blue datang.
Oranges
Float : (melipat kedua
tangannya) “Mana mungkin kamu bisa seperti Siwon Super Junior? Kayak mimpi
di siang bolongntau nggak.”
Ice Blue : “kalau
emang udah gendut, ya gendut aja kali, nggak usah pingin kayak Siwon Super
Junior.” (cekikikan bersama Oranges
Float)
Roll : (berdiri
dan memasang tampang marah) “Heh...... gangguin orang aja kerjaannya! Nggak
liat nih orang lagi pada makan . udah mendingan kalian berdua pergi aja sana.”
Oranges
Float : “biasa aja kalingomongnya, kita juga nggak akan lama-lama
disini. Asal kalian tau aja, kalian tuh nggak selevel sama kita berdua.” (pergi meninggalkan Harry, Lemon, dan Roll)
Ice Blue :
“Dah....”
Roll : (duduk)
“Ah..... aku benci sama kedua orang itu.”
Harry
Putter : “ Udah biarin aja, kalo kamu meladeni mereka, mereka akan
terus menggangu kita.”
Lemon Tea : “Betul
tuh kata Harry. Oh ya aku ingat di perpusatakaan ada buku yang bisa mengubahmu
seperti Siwon.”
Harry
putter : “yang bener?”
Roll : “Ya, yang bener Lemon Tea?”
Lemon Tea
:
“Iya. Besok kita ketemu di perpus jam 9.”
Ke esokan harinya mereka berkumpul di depan
perpustakaan. Tapi sebelumnya hanya ada Harry dan Lemon Tea yang telah berada
disana.
Lemon Tea :
“Haduh...... si Roll kemana sih? Lama banget nyampenya.”
Harry
Putter : “Dia kan emang rajanya ngaret. Eh maksud aku ratunya
ngaret.”
Roll : (berlari
menuju Lemon Tea dan Harry) “maaf semua,” (ngos-ngosan) “aku telat bangaet ya?”
Lemon Tea : “ya.
TELAT BANGET. Kita kan janjinya jam 9, kamu datengnya jam 10 gimana sih?”
Roll : “ya maaf deh, tongkat sihirku hilang tadi.
Tapi sekarang udah ketemu, (mengeluarkan
tongkat) tada.....!”
Harry
Putter : “ya udah, mending sekarang kita masuk aja.”
Mereka masuk ke dalam perpustakaan. Disana
banyak sekali buku mantra sihir, sejarah sihir, sampai peta sihir pun ada. Ada
seorang penjaga perpustakaan yang sangat judes bernama Miss. Lucida.
Miss
Lucida : (menyodorkan sebuah
buku) “Silahkan tanda tangan disini!” (semua
tanda tangan)
Lemon Tea
:
“permisi Miss Lucida, kami ingin mencari buku seribu mantra. Apakah ada di
perpustakaan ini?”
Miss
Lucida : (mendelik) “hah....
ini adalah perpustakaan terlengkap di sekolah ini. Semua yang kalian ingin
ketahui, semua ada disini.”
Roll : (berbisik
kepada Lemon Tea) “wah....enak dong kita, jadi gak usah ribet-ribet.”
Miss
Lucida : “tapi buku seribu mantra itu ada banyak cabangnya.
Ngomong-ngomong buku mantra macam apa yang kalian cari?”
Lemon Tea
:
(berpikir) “em.... em.... em.... apa
ya? Ah... kesehatan.”
Miss
Lucida : (meninggalkan mereka
bertiga)
Beberapa saat kemudian Miss Lucida datang.
Ditangannya ada sebuah gulungan kertas. Lalu gulungan itu ditaruh diatas meja.
Harry
Putter : “apa itu.... (menunjuk)
Miss Lucida?”
Miss
Lucida : “ini adalah peta dimana kalian dapat menukan buku itu.”
Roll : “katanya perpustakaan kita lengkap? Tapi
kita harus mencari dulu dimana bukunya?”
Miss
Lucida : “sst.... kalian bisa jaga rahasia kan?”
Harry,
Lemon,& Roll : (mengangguk)
Miss
Lucida : “buku itu telah dicuri oleh seorang penyihir jahat bernama
Pipiyot cielatujahat telkejamdiceluludunia.”
Roll : “widih.... panjang banget namanya?”
Miss
Lucida : “jika kalian ingin mendapatkan buku itu kamu harus
mengambil 2 kelereng biru.”
Harry
Putter : “2 kelereng biru?”
Miss
Lucida : “iya, satu kelereng untuk membunuh Pipiyot, satu lagi untuk
membuka buku itu.”
Lemon Tea : “apa
Miss tau dimana salah satu kelereng itu?”
Miss
Lucida : “kelereng biru untuk membunuh Pipiyot ada di tangan Oranges
float dan ice blue.”
Roll : “kok, bisa ada di tangan mereka berdua
sih?”
Miss
Lucida : “orang tua mereka pernah mendapatkannya dari hutan terlarang
tempat Pipiyot tinggal untuk melindungi anaknya.”
Harry
Putter : “lalu, kelereng biru yang satunya ada dimana? Yang untuk
membuka buku?”
Miss
Lucida : “kalo yang itu, selalu ada di kantong bajunya. Dia selalu
mengantongi kelereng itu.”
Roll : “kok Miss Lucida bisa tau?”
Miss
Lucida : “aku punya seorang mata-mata di hutan terlarang tempat
Pipiyot tinggal.”
Roll : “kenapa nggak diambil aja sama Miss Lucida?
Jadikan kita ngga usah nyari-nyari kesana.”
Miss
Lucida : (kesal) ya sudah
kalau kalian tidak berminat.” (mengambil
gulungan diatas meja)
Lemon tea :
“ah.... kita berminat kok Miss.” (meminta
gulungannya)
Harry
Putter : “maafkan teman kami Miss, dia emang begitu orangnya.”
Miss
Lucida : (memberi gulungan
itu) “baiklah, tapi kalian harus hati-hati dengan Pipiyot, dia itu
mempunyai kekuatan yang sangat besar. Sebelum kalian melemparkan kelereng biru
yang pertama, kalian harus adu kekuatan dengan Pipiyot itu.”
Roll : (kesal)
“untuk apa melakukan itu? Hanya buang-buang tenaga aja.”
Miss
Lucida : “agar kekuatannya cepat terkuras. Maka kalian akan dengan
mudah membunuhnya.”
Harry
Putter : “baiklah Miss Lucida. Terimakasih atas bantuannya. Kami
permisi pulang dulu.”
Miss
Lucida : “baiklah, kalian harus berhati-hati.”
Akhirnya Harry Putter dan kedua temannya
meninggalkan perpustakaan.
Roll : “terus rencana kita sekarang apa?”
Lemon Tea
:
“kita harus menemui Oranges Float dan Ice Blue, sekarang juga.”
Mereka mencari Oranges Float dan Ice Blue
saat itu juga. Mereka ingin cepat-cepat menemukan buku itu. Karna mereka ingin
Harry Putter tidak di ejek-ejek lagi oleh teman-temannya. Tak lama kemudian,
mereka menemukan Oranges dan Ice sedang duduk di bangku taman sekolahnya.
Roll : “hai
Oranges, hai Ice blue.”
Keduanya : (menatap Roll dengan tatapan aneh)
Ice Blue : “ada
apa ya? Tumben banget nyapa kita berdua? Kemarin aja ngusir kita, sekarang kok
nyamperin kita?”
Oranges
Float : “ya, aneh bangetkan?”
Lemon Tea
:
“kita boleh minta tolong nggak?”
Ice Blue : “minta
tolong apa?” (agak judes)
Harry
Putter : “kami boleh minta kelereng birumu?” (bertanya pada Oranges Float)
Oranges
Float : (kaget) “apa?
Nggak bisa. Kita emang suka ngejailin kalian. Tapi bisa nggak, kalian nggak
minta hal itu. Itu sangat berarti buat aku.”
Roll : (berbisik
ke lemon Tea) “gimana dong nih?”
Lemon Tea
:
“em.... maaf ya, kita butuh itu untuk menaklukan Pipiyot.”
Ice Blue :
“pipiyot?” (bingung)
Lemon Tea : “ya,
dia mencuri salah satu buku perpustakaan kita. Dia mungkin akan melakukan hal-hal
yang buruk.”
Oranges
Float : “tidak mungkin.”
Roll : “ya memang itu kenyataannya.”
Harry
Putter : “jadi, bagaimana?”
Ice Blue : “buku
apa memangnya?”
Lemon Tea
:
“buku seribu mantra, jenisnya aku nggak tau.”
Oranges
Float : “baiklah, aku akan berikan kelereng itu. Tapi....”
Harry
Putter : “tapi apa?”
Oranges
Float : “kita ikut bersama kalian.” (melirik ke arah Ice Blue)
Lemon Tea
:
“baiklah kalau itu yang kamu inginkan.”
Setelah pelajaran sekolah usai. Mereka
berkumpul di depan gerbang sekolah. Meski masih menjadi penyihir muda, mereka
sudah mahir menggunakan kekuatan sihir mereka.
Harry
Putter : “kalian sudah siap?”
(semua
menganguk)
Roll : “Let’s go!”
Tak berapa lama mereka sudah sampai di depan
hutan terlarang itu.
Lemon Tea : (membuka peta) “menurut peta kita harus
mencari sebuah pohon besar di tengah hutan.”
Ice Blue : “aku
tau arah menuju kesana. Ayo teman-teman.”
Mereka memasuki hutan dengan semangat.
Ternyata di hutan terlarang itu tumbuh indah sekali. Banyak tumbuhan aneh tapi
menarik disana. Tak berapa lama kemudian mereka sudah sampai di pohon besar
itu. Mereka melihat seorang nenek yang membelakangi mereka, ternyata itu adalah
Pipiyot. Di depannya ada sebuah buku tebal yang sepertinya adalah buku seribu
mantra.
Pipiyot : (tertawa) “sedang apa kalian disini
bocah ingusan?”
Roll : “kami ingin mengambil buku seribu mantra
yang kamu curi dari sekolah kami!”
Pipiyot :
“benarkah itu? berarti kalian akan melawanku?” (tertawa)
Harry
Putter : “kami tidak akan melawanmu, jika kau memberika buku itu
kepada kami.”
Pipiyot :
“jangan mimpi kalian. Aku sudah bersusah payah mengambil buku ini.”
Lemon Tea : “kalau
begitu terima ini.
.”
Pipiyot : (memiringkan tubuhnya) “eits... nggak
kena. Jadi kalian benar-benar ingin melawanku baiklah kalo begitu,
.”
(semua
merunduk)
Roll : “dasar kau penyhir jelek, rasakan ini. .”
Pipiyot : “oh...
berani juga kau.
.”
Lemon tea
:
“ah tidak..... tanganku terkena sihirnya, aku tidak bisa menggerakkannya.”
Pipiyot : “ha....
ha... ha.... bagaimana? Apa kalian akan terus melawanku.”
Harry
Putter : “tentu saja tidak Pipiyot, Oranges kelerengnya!”
Oranges
Float : “tangkap Harry.”
Harry
Putter : “demi teman-teman ku, demi keinginanku ingin seperti Siwon
Super Junior, aku perintahkan hancurkan dia, .”
(dilempar)
Pipiyot :
“ah...... tidak.” (jatuh ke tanah)
Lemon Tea : “Roll
cepat ambil kelereng satunya.”
Roll : (mengangguk lalu berlari mendekati Pipiyot)
“aku dapat.”
Harry
Putter : (Mengambil bukunya)
“ini dia yang kita cari.”
Oranges
Float : “hah? Buku kesehatan? Kirain buku penting. Tau gitu nggak
aku kasih aja kelerengnya.”
Lemon Tea
:
“maaf deh Oranges, tapi kalo kamu mau di situ ada mantra awet muda loh?”
Oranges
Float : “yang bener? Yau deh nggak apa-apa. Yang penting ada
gantinya.” (tersenyum lebar)
Ice Blue : “di
buka dong bukunya.”
Roll : “gimana caranya?”
Lemon Tea
:
“putar saja kelereng biru itu diatas bukunya.”
Roll : (memutarkan
kelereng biru itu) “terbuka.”
Harry
Putter : “cepat cari Roll.” (nggak
sabar)
Beberapa
saat kemudian.......
Roll : “ini Harry, udah ketemu.” (memberikan bukunya pada harry)
Harry
Putter : (dibaca perlahan)
“aku pingin kurus, punya badan seksi dan terurus. Aku pingin kurus, badan sick
pack tanpa selulit dan mulus. Cingciripit tulang bajing kajepit, si cepot mawa
runtah, si cepot jelema edan.”
Lemon tea
:
“bisa nggak Harry?”
Harry
putter : (menganguk) “aku
pingin kurus, punya badan seksi dan terurus. Aku pingin kurus, punya badan sick
pack tanpa selulit dan mulus. Cingciripit tulang bajing kajepit. Si cepot mawa
runtah, si cepot jelema edan.” (menunjuk
ke arah dirinya sendiri)
Harry
Putter : “kok nggak ada perubahan sih?” (bingung)
Roll : (mengambil bukunya) “disini tertulis,
Catatan : mantra akan berhasil, jika di barengi dengan diet yang maksimal.” (melihat ke arah Harry)
Oranges
Float : “pertanyaannya, kamu sudah diet dengan maksimal belum?”
Harry
Putter : (menggelengkan
kepalanya lalu menunduk)
Lemon tea : “yah,
itu sama aja kamu harus diet dulu baru mantra itu bisa berfungsi.” (semuanya tertawa)
Harry hanya
menundukkan kepalanya karna malu.